InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit menta di Bursa Malaysia naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada Jumat, (15/9/2023), didukung oleh menguatnya harga minyak nabati lainnya, namun pasar memprediksi masih terjadi penurunan harga mingguan kedua.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman November 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 36 atau terdapat kenaikan sekitar 0,96%, menjadi RM 3,797 (US$ 810,89) per metrik ton di awal perdagangan. Harga kontrak minyak sawit tercatat turun 1% selama seminggu lalu.
Masih dilansir Reuters, harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 tercat naik 1,04%, sementara harga kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 meningkat 0,81%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 naik 0,31%.
BACA JUGA: Diprediksi Harga CPO Masih Akan Turun di 2024, Berikut Sebabnya..
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain, lantaran mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Merujuk penetapan Kementerian Perdagangan, Harga Referensi (HR) produk minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan tarif Pungutan Ekspor (PE), untuk periode 16–30 September 2023 adalah US$ 798,83/MT. Nilai ini menurun sebesar US$ 6,37 atau 0,79 persen dari periode 1–15 September 2023 yang tercatat US$ 805,20/MT. BK ditetapkan US$ 33 per ton dan PE US$ 85 per ton.
BACA JUGA: GAPKI: Kesepakatan Dagang Minyak Sawit di Uzbekistan Guna Tembus Pasar Asia Tengah
India tercatat mengimpor 1,13 juta ton minyak sawit pada Agustus, meningkat 3,9% dari bulan sebelumnya dan merupakan angka tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, catat sebuah badan perdagangan di India. (T2)