InfoSAWIT, BAJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel menggelar pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Tim Pendataan Sawit Rakyat, pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) Kalsel, sejalan dengan Inpres 6 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 13 tahun 2023.
Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi, menekankan pentingnya dukungan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terkait kelapa sawit, termasuk legalitas lahan, produktivitas, dan sinergi kemitraan antara berbagai lembaga, terutama antara perusahaan besar swasta dengan pekebun swadaya melalui pola plasma maupun pola kemitraan lainnya.
BACA JUGA: Harga Referensi CPO Turun, BK dan PE Ditetapkan US$ 118 Per ton Pada Maret 2024
“Perkebunan rakyat menjadi fokus pengembangan di Kalsel, namun perkembangannya masih terpisah dengan perkebunan besar. Oleh karena itu, diperlukan praktek teknik budidaya yang baik,” kata Suparmi dikutip InfoSAWIT dari laman Diskominfo Kalsel.
Dia menjelaskan bahwa pendekatan ini telah terbukti berdampak positif dalam mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan memperluas pembangunan wilayah. Selain itu, Suparmi juga mengajak kepala dinas kabupaten/kota yang menangani perkebunan untuk terlibat proaktif dalam pendataan dan pemetaan lahan sawit pekebun.
“Dengan data yang akurat, kami dapat lebih efektif dalam mengelola tata ruang, khususnya dalam sektor kehutanan dan penataan ruang untuk komoditas perkebunan dan sektor lainnya di Kalsel,” tambahnya.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Naik 0,52 Persen Pada Jumat (1/3), Begitupun Harga CPO Mingguan Naik 1,59 Persen
Suparmi berharap bahwa kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif tidak hanya dalam pemetaan data, tetapi juga sebagai pemicu bagi pembahasan kebijakan di tingkat pusat, khususnya terkait masalah kelapa sawit dan pengelolaannya. (T2)