InfoSAWIT, JAKARTA – Sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia telah menorehkan prestasi gemilang dalam industri ini. Dengan total produksi yang melampaui 56 juta ton dan ekspor mencapai 26,33 juta ton, kelapa sawit telah menjadi salah satu komoditas strategis yang mendukung perekonomian nasional.
Pada tahun 2023, nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya berhasil mencapai US$ 28,45 miliar atau setara dengan 11,6% dari total ekspor non-migas. Selain itu, sebanyak 16,2 juta orang, termasuk petani kecil, telah terlibat dalam industri ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekspor produk kelapa sawit Indonesia telah menjangkau lebih dari 125 negara, memenuhi kebutuhan akan pangan, energi, dan berbagai industri lainnya di seluruh dunia. Mengingat potensi yang besar, Pemerintah terus berupaya menciptakan nilai tambah dan mengembangkan industri hilir kelapa sawit. Upaya ini bertujuan untuk tidak hanya bergantung pada ekspor bahan baku, melainkan juga memproduksi produk akhir yang bernilai tambah.
BACA JUGA: Mandatori Biodiesel Hemat Devisa Rp 122 triliun Serta Jadi Pilar Penting Menuju Net Zero Emisi
“Mendorong penggunaan Biodiesel Mandatori telah menjadi salah satu fokus utama Pemerintah,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Kamis (28/03/2024).
Dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, saat ini, program Biodiesel Mandatori telah mencapai pencampuran 35% (B35) dan telah diujicobakan untuk mencapai 40% (B40). Realisasi penyerapan biodiesel domestik pada tahun 2023 mencapai 12,2 juta kiloliter, yang memiliki dampak besar dalam menyerap penggunaan Crude Palm Oil (CPO) di dalam negeri.
BACA JUGA: Nilai Ekpsor Minyak Sawit Indonesia Pada Januari 2024 Capai US$ 2,304 Miliar
Langkah-langkah seperti ini menegaskan komitmen Pemerintah dalam memaksimalkan potensi industri kelapa sawit Indonesia, tidak hanya sebagai penyumbang devisa negara melalui ekspor, tetapi juga sebagai pilar ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi rakyat Indonesia. Dengan terus mengembangkan industri hilir dan menggencarkan penggunaan biodiesel, Indonesia akan terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. (T2)
