GAPKI Kelola 50 Hektar Lahan Mangrove Guna Atasi Ancaman Abrasi Pantai di Kalteng

oleh -690 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/ Asisten II Setda Kobar, Kamaludin, yang mewakili Pejabat Bupati Kotawaringin Barat, menegaskan perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif.

InfoSAWIT, KOTAWARINGIN BARAT – Kerusakan garis pantai di Kalimantan Tengah menjadi ancaman serius bagi keseimbangan alam di wilayah ini. Menurut kajian resiko bencana nasional, gelombang ekstrem yang terjadi akibat siklon tropis berpotensi menyebabkan abrasi di sejumlah daerah, terutama di Kotawaringin Barat (Kobar).

Asisten II Setda Kobar, Kamaludin, yang mewakili Pejabat Bupati Kotawaringin Barat, menegaskan perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif. Pernyataannya disampaikan dalam acara penanaman bakau atau mangrove yang diadakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Desa Sebuai, Kotawaringin Barat pada hari Sabtu lalu.


GAPKI, bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), telah menginisiasi kegiatan rehabilitasi mangrove sejak tahun 2021. Pada tahap ketiga ini, mereka berhasil menanam 55 ribu bibit mangrove di lahan seluas 20 hektar. Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, mengungkapkan bahwa sebanyak 88 ribu pohon mangrove telah berhasil dikelola di 30 hektar pesisir pantai dalam tiga tahun terakhir, dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 90 persen.

BACA JUGA: ITB dan Perhutani Kolaborasi Kembangkan Inovasi Marka Jalan Berbahan Dasar Karet dan Sawit

“Program rehabilitasi mangrove ini adalah bagian dari komitmen GAPKI dalam pelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” kata Mukti dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Senin (16/9/2024).

Menurut Tohari, Kepala Desa Sebuai, program rehabilitasi mangrove ini memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya dalam menahan abrasi secara efektif tetapi juga dalam menciptakan ekosistem baru bagi biota laut. “Rehabilitasi mangrove menjadi langkah nyata dalam menanggulangi pergeseran abrasi pantai akibat perubahan iklim,” ucapnya.

Tohari menambahkan bahwa area konservasi mangrove tidak hanya menjaga ekosistem pantai secara berkelanjutan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi baru bagi masyarakat setempat dengan menciptakan sumber mata pencaharian baru.

BACA JUGA: Revisi Standar Nasional Indonesia (SNI) Kelapa Sawit Dipercepat, Tim BSIP Lakukan Kunjungan Lapangan

Dengan program rehabilitasi yang terus berlanjut, diharapkan kesadaran akan pentingnya pelestarian mangrove dan penanganan abrasi pantai dapat meningkat di seluruh Kalimantan Tengah. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com