InfoSAWIT, JAKARTA – Komunikasi menjadi modal dalam membangun relasi di perkebunan kelapa sawit. Melalui komunikasi yang efektif, penyampaian pesan dan informasi sedemikian rupa sehingga tujuan atau niat dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Salah satu jenis komunikasi yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi lisan.
Berkomunikasi sangat penting bagi seorang planter. Dalam menjalankan profesinya, seorang planter pasti akan melakukan interaksi dengan banyak orang, baik di lingkungan kerja/kebun maupun di lingkungan masyarakat. Di lingkungan perkebunan kelapa sawit seperti dengan bawahan (langsung dan tidak langsung), rekan kerja, atasan, pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS), petani sawit, serikat pekerja, dan tetangga. Lingkungan masyarakat seperti masyarakat sekitar, masyarakat desa, tokoh masyarakat, aparat desa, aparat keamanan dan instansi pemerintah.
BACA JUGA: Begini Caranya Supaya Pengelolaan Dump Truck Efisien Di Kebun Sawit
Hubungan ini membuat seorang planter harus memiliki keterampilan komunikasi (lisan) yang baik, untuk memudahkan planter dalam berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, planter juga akan sangat terbantu dalam melakukan berbagai aktivitas maupun pekerjaan.
Dengan mempelajari cara berkomunikasi dengan baik dapat menuntun planter dalam mencapai komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif adalah penyampaian pesan dan informasi sedemikian rupa sehingga tujuan atau niat dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin. Dengan kata sederhana, ini tidak lain adalah penyampaian pesan dengan cara yang paling mudah dipahami oleh penerima.
Komunikasi yang efektif membuat hubungan kerja dengan rekan kerja, bawahan, atasan dan pihak lain menjadi harmonis. Komunikasi yang efektif juga membuat hubungan dangan lingkungan sekitar kebun, seperti masyarakat setempat, aparat desa, aparat keamanan dan instansi pemerintahan menjadi lancar. Selain itu, Komunikasi yang efektif mampu membuat kualitas pekerjaan planter akan lebih maksimal.
BACA JUGA: Begini Cara Menanam Sawit Di Areal Miring
Saat melakukan interaksi itu planter harus melakukan komunikasi dua arah supaya bisa saling mengerti informasi yang sedang disampaikan. Jika komunikasi hanya dilakukan satu arah saja, kemungkinan hanya ada satu pihak saja yang memahami informasi yang disampaikan. (*)
Penulis: Maruli Pardamean / Penulis buku Best Planter Practice Kelapa Sawit