InfoSAWIT, JAMBI – Masih terus berlangsungnya kegiatan Kampanye negatif terhadap kelapa sawit, mendorong Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu Pertanian Indonesia (APTS-IPI) bekerjasama dengan DMB Global meluncurka Program Promosi SAWIT OKE” secara Hybrid yang dilaksanakan bertepatan dengan HUT RI Ke-78 pada 17 Agustus 2023, yang diikuti mahasiswa, dosen dan Dekan Ilmu Pertanian, Industri Kelapa Sawit di Jambi, Media dan Komunitas Petani Sawit serta siswa, guru dan kepala sekolah dari Sabang sampai Merauke, bertempat di Universitas Graha Karya, Jambi.
Diungkapkan Ketua Umum APTS-IPI, Paristiyanti Nurwardani, tenaga pendidik, mahasiswa dan siswa berpotensi untuk menjadi agen yang menyampaikan informasi berimbang dan akurat terkait industri kelapa sawit karena dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.
“Harapannya bakal mampu megubah pandangan negatif menjadi positif pada masyarakat di Indonesia mengenai industri kelapa sawit khususnya pada peserta didik. APTS-IPI yang beranggotakan 167 PTS di seluruh Indonesia, siap menjadi garda terdepan untuk mengakselerasi program tersebut,” katanya dikutip InfoSAWIT dari laman Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Selasa (22/8/2023).
BACA JUGA: Menghitung Angka Kerapatan Panen
Sementara Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto menyampaikan, sebagai komoditas strategis, kelapa sawit berperan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan ketahanan energi. Indonesia merupakan produsen terbesar minyak sawit di dunia. “Produk kelapa sawit dan turunannya telah di ekspor ke seluruh penjuru dunia dan merupakan komoditas penghasil devisa ekspor terbesar bagi Indonesia” tegas Kabul.
Lebih lanjut kata Kabul, perkebunan dan Industri sawit diketahui membuka jutaan lapangan kerja di dalam negeri baik untuk petani sawit, pekerja pabrik, dan tenaga kerja lainnya di sepanjang rantai produksi kelapa sawit dari kebun sampai dengan menjadi produk akhir. Tercatat kurang lebih 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 16 juta tenaga kerja tidak langsung yang diserap oleh sektor sawit.
BACA JUGA: Green Transport Rally Resmi Diluncurkan, Dukung Kendaraan Ramah Lingkungan
Sawit telah berkontribusi pula menjadikan Indonesia sebagai produsen Biodiesel, energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan fossil fuel, yang bahan bakunya berasal dari minyak sawit. Biodiesel sawit tersebut, melalui pencampuran dengan minyak Solar, yang mulai awal Februari 2023 ini dalam bentuk B-35, telah di gunakan sebagai bahan bakar. “Sehingga mengurangi ketergantungan negara atas impor minyak bumi sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan di sektor migas,” katanya. (T2)