InfoSAWIT, PALU – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan pelatihan bagi 54 petani sawit dari Kabupaten Morowali Utara. Pelatihan ini berlangsung dari tanggal 16 hingga 20 Juli 2024 di Swissbell Hotel Palu dan merupakan hasil kolaborasi antara BPDPKS, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan IPB Training. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani dalam berbagai aspek budidaya sawit, mulai dari benih, bahan tanam, lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
Pembukaan pelatihan pada hari Selasa (16/07/2024) di Ballroom Swissbell Hotel dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, Rohani Mastura; Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Morowali Utara, Mohamat Syukur Laraga; dan Ketua Tim Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan BPPSDMP Kementerian Pertanian, M. Apuk Ismane. Enam trainer profesional dari IPB Training juga turut hadir untuk memberikan materi terkait pengelolaan sawit kepada peserta.
Perwakilan dari IPB Training, Hariyadi, mengharapkan agar para peserta dapat menambah pengetahuan baru dalam budidaya sawit. “Harapannya, setelah selesai dari pelatihan ini, para petani-petani sawit bisa naik kelas, makin cerdas, dan juga lebih berkualitas dalam mengelola perkebunan sawit,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima InfoSAWIT, Jumat (18/7/2024).
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Periode 17-23 Juli 2024 Turun Rp 50,26/Kg Cek Harganya..
Sementara Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, Rohani Mastura menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan akademisi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. “Kolaborasi ini adalah cerminan dari komitmen kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kelapa sawit dan meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini memiliki makna yang sangat penting dalam pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah Sulawesi Tengah. “Budidaya kelapa sawit memerlukan pemahaman mendalam akan teknik-teknik terbaru dan praktik-praktik terbaik yang berkelanjutan,” jelasnya. Dalam rangka menjaga peran perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, pelatihan ini diperlukan untuk teknis pengembangan kelapa sawit secara terencana dan tepat sasaran, serta menyediakan skala prioritas bagi pengembangan sumberdaya pekebun kelapa sawit.
Salah satu peserta pelatihan, Munding Palega, menyampaikan apresiasi kepada BPDPKS. “Kami, atas nama petani sawit, memberikan apresiasi kepada pemerintah karena telah memberikan pelatihan ini. Semoga dengan adanya pelatihan ini, sawit di Sulawesi Tengah, khususnya Morowali Utara, akan lebih maju,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemprov Kaltim Alokasikan 3,4 juta ha untuk Lahan Perkebunan, Evaluasi pun diterapkan
Peserta lainnya, Budiarjo Laumoto, juga menyampaikan apresiasi kepada BPDPKS dan IPB Training. “Kami, atas nama petani sawit, memberikan apresiasi kepada pemerintah karena telah memberikan pelatihan ini. Semoga dengan adanya pelatihan ini, sawit di Sulawesi Tengah, khususnya Morowali Utara, akan lebih maju,” tambahnya. Budiarjo berharap para petani yang mengikuti pelatihan ini dapat kembali ke daerah masing-masing dan memajukan potensi pertanian mereka.