InfoSAWIT, TELUK GELAM – Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan sawit, salah satunya melalui Taksi Alsintan Bun Sawit, dengan nilai 1 Paket untuk setiap luasan 200 hektare sebesar Rp 3,1 Milyar.
Diungkapkan Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah, dalam satu paket tersebut terdiri dari 1 unit TR4 90 HP, 2 unit TR4 55 HP, 100 unit alat panen (dodos), 100 unit alat panen (egrek), “Serta 10 unit alat angkut panen (Crawler Dumper),” katanya dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Senin (17/7/2023).
Di samping itu, Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa pihaknya telah merevisi Permentan Nomor 03 tahun 2022 menjadi Permentan Nomor 19 tahun 2023 yang memudahkan pelayanan terhadap para pekebun rakyat.
BACA JUGA: Panen Perdana Sawit, Mentan SYL Dorong Sumsel Jadi Percontohan Pengembangan Sawit Nasional
“Pastinya peremajaan sawit rakyat jangan hanya dipandang sebagai perbaikan tanaman kelapa sawit saja, tetapi juga harus mampu menciptakan inovasi dan optimalisasi sumber daya lahan serta pemberdayaan bagi petani sawit,” katanya.
Sementara itu, ekspor kelapa sawit berdasarkan data BPS pada Bulan Juni 2023 mengalami kenaikan sebesar 55,51 persen apabila dihitung secara bulanan (month-to-month/m-t-m). Kenaikan tersebut membuat sektor pertanian berkontribusi hingga 0,36 miliar dolar AS. Sedangkan secara akumulatif, ekspor pertanian pada Januari-Juni 2023 telah membukukan 2,13 miliar dolar AS. Sektor pertanian berkontribusi sebesar 1,66 persen terhadap total ekspor Indonesia pada periode tersebut. (T2)