BRICS Buka Peluang Perdagangan Minyak Kelapa Sawit Lebih Adil

oleh -16814 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Istimewa/BRICS Buka Peluang Perdagangan Minyak Kelapa Sawit Lebih Adil.

InfoSAWIT, JAKARTA – “Sandyakalaning Majapahit” atau Senja Majapahit, sebuah drama klasik Indonesia, mengisahkan tentang tipu daya para elit yang menyebabkan berakhirnya Majapahit, negara adidaya di bidang agraria dan angkatan laut pada abad ke-15. Namun juga menceritakan harapan akan fajar baru dari sebuah kerajaan baru.

Dapatkah kita mengharapkan hal yang sama dari perluasan anggota BRICS dengan fajar kekuatan dunia ketiga yang lebih kuat?


Sejak berdirinya Uni Eropa pada tahun 1993 ketika Perjanjian Maastricht mulai berlaku pada tanggal 1 November 1993, Uni Eropa telah berkembang menjadi 27 negara anggota di Eropa. Dengan kekuatan ekonominya yang sangat besar, Uni Eropa telah membawa dampak yang sangat diperlukan pada ekonomi dan keamanan global. Pengaruhnya dalam sumber daya memungkinkan negara-negara Uni Eropa untuk membentuk isu-isu global, persepsi dan agenda yang sering menyimpang dari kenyataan.

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Swadaya Riau Periode 13-19 September 2023 Tertinggi Rp 2.464,00/kg

Namun, baik UE maupun AS kini berada di ambang eksklusivitas dan ketidakrelevanan dalam tatanan dunia baru yang multi-polar.

Dalam hal kekuatan ekonomi, Uni Eropa hanya menyumbang 15 persen dari PDB global saat ini, turun dari 25 persen di tahun 1990, sementara BRICS, setelah bergabungnya enam anggota baru di bulan Januari 2024, akan menyumbang hampir 30 persen dari PDB global, menurut IMF.

Enam anggota baru yang akan bergabung dengan BRICS pada bulan Januari adalah: Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab (UEA). BRICS yang diperbesar dengan 11 anggota akan mewakili 46,5% populasi dunia.

BACA JUGA: Harga CPO KPBN 12 September 2023 Withdraw Dengan Penawaran Tertinggi Rp 10.615/Kg

Lima negara pendiri dan anggota BRICS saat ini – Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan – sejak awal telah menyatakan bahwa kekuatan dan pengaruh ekonomi dan demografi, tidak terwakili di lembaga-lembaga dunia, terutama Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Sebuah survei yang dilakukan oleh ISEAS Singapura tahun lalu menunjukkan fakta yang mengejutkan, bahwa di mata masyarakat ASEAN dan Indonesia, Uni Eropa tidak lagi dipandang memiliki pengaruh ekonomi dan politik yang strategis. Pada tahun 2021, masih ada 2,3 persen orang Indonesia yang berpikir bahwa UE adalah pengaruh ekonomi utama di ASEAN, tetapi angka ini turun menjadi nol pada tahun 2021.

Sebagai tuan rumah KTT BRICS ke-15 pada 12-14 Agustus lalu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyatakan bahwa BRICS konsisten dengan nilai-nilai solidaritas dan kemajuan. BRICS konsisten dengan aspirasi inklusivitas dan tatanan yang lebih adil dan merata. BRICS adalah pembangunan berkelanjutan.

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Bila Anda memiliki informasi tentang industri sawit, Silahkan WhatsApp ke Redaksi InfoSAWIT atau email ke sawit.magazine@gmail.com (mohon dilampirkan data diri)

Untuk informasi langganan dan Iklan bisa WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01, dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com