InfoSAWIT, JAKARTA – Saat Indonesia memproduksi 10,8 juta ton minyak sawit berkelanjutan bersertifikat (CSPO) pada tahun 2021, yang mana konsumsi pasar CSPO hanya mencapai 484.200 ton pada tahun itu.
“Potensi pasar minyak sawit berkelanjutan Indonesia, masih memiliki potensi besar untuk bertumbuh, sejalan dengan produksi CSPO yang terus bertambah,” ujar Deputy Director Market Transformation (Indonesia), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Mahatma Windrawan Windrawan. ”Pasar minyak sawit berkelanjutan di Indonesia dapat didorong ke arah penggunaan consumer goods”.
Senada dengan Windrawan, Indonesia Sustainability Lead for Wilmar International, Pujuh Kurniawan, menyampaikan bahwa komitmen Wilmar dalam menerapkan praktik-praktik Keberlanjutan (Sustainability) masih tetap konsisten dan terus dijalankan dengan mematuhi P&C RSPO, termasuk juga di dalamnya time bond plan (TBP) yang menjadi komitmen perusahaan. Kendati menghadapi situasi pandemic COVID 19, namun penerapan praktik-praktik Sustainability masih terus berlanjut.
BACA JUGA: RSPO Mengajak Aksi Bersama Meningkatkan Nilai Minyak Sawit Berkelanjutan
“Terbukti, kami berhasil memperoleh sertifikat RSPO di dua (2) Pabrik Kelapa Sawit dan para pemasoknya selama periode 2020 hingga 2021. Salah satu pabrik tersebut berada di Indonesia dan yang satu lagi berada di Nigeria,” papar Pujuh dalam penjelasan tertulis kepada InfoSAWIT.
Menurut Pujuh, Grup Wilmar Wilmar terus mendukung dan memperjuangkan produksi dan sumber minyak sawit berkelanjutan secara global, terutama di indonesia di mana kami memiliki Commercial Footprint yang substansial. “Mengingat peran kami bukan hanya sebagai produsen terkemuka di dunia, tetapi juga terbesar di antara para konsumen minyak sawit, ada peluang besar untuk minyak sawit berkelanjutan serta Ecolabel terkait di Indonesia,” tambahnya.
Permintaan produk bersertifikasi RSPO di Indonesia saat ini masih terbatas pada Produsen Barang Konsumen yang menjadi anggota RSPO, yang berkomitmen terhadap penyerapan RSPO dan memiliki operasi serta pasar di Indonesia. Disamping itu, saat ini keberlanjutan masih belum menjadi faktor kunci dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena hal tersebut, sebagian besar produk Wilmar yang bersertifikasi RSPO ditujukan bagi pasar Global.
BACA JUGA: RSPO Berbagi Informasi Prosedur Remediasi dan Kompensasi untuk Konservasi dan Restorasi Lingkungan
Grup Wilmar menegaskan bahwa ISPO, sebagai salah satu kepatuhan industri yang wajib di Indonesia, memainkan peran penting dalam mendorong produksi minyak sawit berkelanjutan di Indonesia yang sejalan dan saling melengkapi sertifikasi RSPO yang sifatnya sukarela, mengingat ISPO telah menjadi persyaratan wajib, serta memiliki jangkauan yang lebih luas daripada RSPO di Indonesia. Melalui pendekatan dan upaya penguatan ISPO secara progresif dan konsisten, ISPO berpotensi kuat mempromosikan produksi dan keberterimaan minyak sawit berkelanjutan di Indonesia di masa depan.
Mendorong Merek Produk Besar Untuk Terlibat
Dukungan akan minyak sawit berkelanjutan, juga diberikan Musim Mas Group. Sejak awal berdirinya RSPO, Musim Mas merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang bergabung dengan RSPO di tahun 2004, dan berhasil menerima sertifikasi RSPO pertama pada tahun 2009 silam. Selain itu, Musim mas juga telah mencapai keberhasilan akan sertifikasi RSPO sebesar 100% untuk semua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya.
“Hingga Juni 2021, Musim Mas berhasil mencapai 100% RSPO certification untuk 15 unit PKS yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit berlandaskan P&C RSPO terbaru,” ungkap Direktur Sustainability Musim Mas, Olivier Tichit kepada InfoSAWIT.
Musim Mas Group juga berkomitmen penuh terhadap sertifikasi ISPO yang berlaku mandatori di Indonesia. Dukungan akan keberadaan minyak sawit berkelanjutan, juga sejalan dengan pertumbuhan pasar domestik yang kian menjanjikan. Dukungan akan pasar minyak sawit berkelanjutan dilakukan bersama dengan RSPO melalui skema yang berlaku dan petani kelapa sawit swadaya menjadi bagian dari supply chain sertifikasi yang dilakukan.
BACA JUGA: 1.000 Petani Sawit Anggota SPKS Didorong Terapkan Skim ISPO & RSPO di 2023
Pada tanggal November 2021, Musim Mas Group mendukung petani kelapa sawit swadaya terbanyak dengan total 2.295 petani untuk mendapatkan sertifikasi RSPO,dengan total luas lahan perkebunan kelapa sawit sebesar 5.944,77 hektar.
Selain petani swadaya, Musim Mas Group juga mendukung program kebun kemitraan, seperti Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) dan Kebun Kas Desa (KKD). Hingga Juni 2021, 5.785 hektar lahan petani plasma tersebut telah tersertifikasi RSPO.