InfoSAWIT, JAKARTA – Usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (kode saham: NSSS) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI atau IDX), Jakarta, Jumat (10/3/2023) dan berhasil meraup dana hasil penawaran umum senilai Rp 453,1 miliar.
Diungkapkan Presiden Direktur NSSS Teguh Patriawan, harga perdana saham NSSS ini sebesar Rp 127 per lembar. “Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp 453,165 miliar,” katanya saat peluncuran IPO NSSS di BEI, Jakarta.
Sementara Direktur Nusantara Sawit Sejahtera, Miniwati Kasmita menuturkan, melalui IPO ini pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan hingga Rp 1,4 triliun dan laba bersih Rp 100 miliar pada 2023. Sebelumnya capaian pendapatan perseroan pada 2022 sebesar Rp1,2 triliun dan untuk laba bersih sekitar Rp 60 miliar.
BACA JUGA: Menko Airlangga Hartarto Minta Pengurus Baru GAPKI Komitmen Percepat PSR dan ISPO
Kinerja tersebut akan ditopang oleh segmen bisnis Crude Palm Oil (CPO), Tandan Buah Segar (TBS) dan Palm Kernel (PK). Selain itu, kontribusi penjualan terbesar berasal dari penjualan dalam negeri. Lantaran, perseroan tidak melakukan ekspor dan belum ada rencana ekspor dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Nusantara Sawit Sejahtera juga akan memperluas lahan perkebunan 3.000 hektare (Ha) pada tahun ini. Sedangkan, hingga saat ini lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola seluas 26.000 Ha.
Sementara itu, perseroan sedang mengembangkan dua wilayah, yakni Kapuas dan Gunung Mas di Kalimantan Tengah. Peningkatan lahan di wilayah Kapuas seluas 1.000 Ha dan Gunung Mas sekitar 2.000 Ha.
BACA JUGA: Mekanisasi di Perkebunan Sawit Tak Menggeser Peran Pekerja
“Kami siapkan (belanja modal) sekitar Rp 200 miliar lebih untuk penambahan pabrik dan lahan. Dari dana internal 30-40 persen ada dana dari IPO juga, dana itu ada dua sumbernya perbankan dan internal, IPO hanya tambahan,” ujar dia. (T2)